Arena konser seharusnya berisi kegembiraan. Namun tragedi kemanusiaan terjadi di Myanmar bagian utara. Konser menjadi horor karena jet tempur penguasa membunuh banyak orang. Tragedi ini disangkal oleh penguasa tiran.
Peristiwa mengerikan itu terjadi di dekat desa Aung Bar Lay, kota Hpkant, negara bagian Kachin, Myanmar, Minggu (23/10) malam waktu setempat. Ini adalah area pegunungan terpencil berjarak 950 km sebelah utara Yangon.
Dilansir Reuters, tiga jet tempur menembak lokasi konser. Pembunuhan massal terjadi. Ini adalah acara panggung hiburan dari Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara KIA Naw Bu mengatakan serangan itu menargetkan perayaan ulang tahun ke-62 pembentukan sayap politik tentara Kachin, Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO). Serangan terjadi pada hari pertama dari acara perayaan yang rencananya digelar selama tiga hari.
"Serangan udara itu disengaja. KIA/KIO mengutuk keras ini. Ini tindakan yang sangat jahat yang juga dapat dianggap sebagai kejahatan perang," katanya melalui telepon, seraya menambahkan organisasinya belum dapat mengkonfirmasi jumlah korban tewas.
Selanjutnya, jumlah korban:
Simak Video: Penampakan Konser Musik Digempur Jet Tempur di Myanmar, 60 Orang Tewas
Jumlah korban
Kabar awal yang dilansir Reuters sudah menyebut 30 orang tewas akibat serangan pesawat jet, termasuk penyanyi lokal terkemuka dan perwira Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).
Tak selang berapa lama, jumlah korban sudah dipastikan bertambah dua kali lipat. Al Jazeera memberitakan sudah ada 60 korban tewas dalam peristiwa jet tempur bersenjata versus masyarakat di lokasi.
"Bencana setelah serangan menunjukkan banyak kehancuran. Ada banyak puing ... kendaraan berserakan di tanah terbuka," demikian pernyataan sumber di Myanmar yang dikutip jurnalis Al Jazeera.
Associated Press memberitakan jumlah korban tewas menjadi 80 orang termasuk musisi dan artis lokal.
Shadow National Unity Gobernment (NUG), aliansi kelompok anti-militer , menyatakan serangan itu adalah aksi terorisme.
"Tindakan militer teroris jelas melanggar hukum internasional," kata NUG.
![]() |
Selanjutnya, soal KIA, junta militer menyangkal:
Soal KIA
Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) adalah oposisi dari tentara Myanmar, negara yang saat ini dikuasai Junta Militer yang keras. KIA bertujuan untuk mendapatkan otonomi yang lebih besar bagi rakyat Kachin selama enam dekade dan telah menyuarakan dukungan untuk perlawanan anti-junta.
Dilansir Associated Press, KIA di Kachin adalah kelompok pemberontak etnis yang kuat di Myanmar dan mampu memproduksi persenjataan sendiri. Kachin juga menjalin aliansi dengan milisi bersenjata dari pasukan pro-demokrasi yang dibentuk tahun 2021 lalu di Myanmar bagian tengah untuk melawan militer pemerintah.
KIA juga merupakan kelompok separatis kuat di utara. KIA mendukung perlawanan terhadap kudeta militer, Februari lalu.
Junta Militer menyangkal
Pemerintahan tiran Myanmar kini dijalankan junta militer menyangkal tragedi itu. Junta Myanmar membantah telah membombardir konser musik itu melainkan hanya menyerang markas KIA.
Junta militer Myanmar menyebut sasarannya adalah markas Brigadir ke-9 Tentara Kemerdekaan Kachin. Soal jumlah korban yang banyak sekali, mereka menyebut itu sebagai rumor. Demikian dilansir Associated Press mengutip informasi dari pemerintah militer Myanmar.